Banyak jenis element
yang bisa digunakan untuk membuat hiasan ruang dan interior. Salah satunya
adalah kain tradisonal atau etnik. Di Indonesia sendiri, banyak aneka jenis
kain tradisional yang bisa dipakai untuk memperindah dan mempercantik
tampilan ruang. Dari Bali dan Sumba ada tenun ikat, kemudian dari Jawa ada
kain batik.
Sementara di daerah Sumatera terkenal dengan kain
songketnya. Sedangkan untuk Kalimantan punya tenun Sambas. Demikian pula
dengan daerah lain yang masing-masing punya ciri khas dan keistimewaan
tersendiri. Sedangkan untuk luar negeri banyak kain tradisional yang juga
terkenal hingga tingkat internasional. Misalnya kain sari dari India, tenun
sutera dari China dan sebagainya.
Jenis perabot atau furniture yang bisa diaplikasikan dengan
kain etnik cukup banyak jenisnya. Misalnya untuk meja. Saat ini banyak sekali
jenis kain penutup meja atau taplak yang terbuat dari kain etnik. Kain tenun
Sumba yang bentuknya kecil dan memanjang bisa dipakai untuk menutup meja.
Kesan akrab dan segar akan muncul dari warna kain tenun yang didominasi oleh
warna cokat. Sebaiknya meja yang digunakan menggunakan warna yang lebih
terang. Dan selain kain tenun, kain batik juga banyak yang menggunakannya.
Selain untuk penutup meja, kain tenun ikat juga bisa
dipakai untuk menghias dinding. Bentuk desainnya yang unik serta warnanya
yang sangat khas bisa menghadirkan nuansa alami dan natural. Gunakan kain
tersebut dengan cara memajangnya pada tembok tanpa menggunakan bingkai atau
pigura. Bagian pinggir yang merupakan sisa benang yang tidak ditenun akan
menjadi pigura alami yang akan menambah nilai estetika tampilan ruang dan
tenun ikat itu sendiri.
Untuk hiasan kursi bisa menggunakan kain batik yang pakai
sebagai sarung atau penutup bantal duduk. Saat ini warna batik tidak hanya
didominasi oleh cokat gelap saja. Namun warna lain yang lebih cerah bisa
dipilih dan disesuaikan dengan warna kursi dan meja.
Kemudian untuk korden atau penutup jendela, bisa
menggunakan kain songket yang berasal dari Sumatera. Kain songket ini
biasanya menggunakan warna-warna yang lebih cerah misalnya kuning atau merah.
Sehingga dengan menggunakan kain etnik jenis ini akan menghadirkan suasana
yang lebih terang dan lapang.
Untuk partisi atau penyekat ruang, tenun ikat, tenun dari Maluku dan kain
batik sangat cocok digunakan. Agar karakter etniknya makin kuat gunakan
kerangka dari bahan kayu tanpa diberi warna atau dipelitur saja. Jika
menggunakan kerangka dari besi berilah warna coklat tua, merah tembaga,
kuning emas atau hitam.
Hiasan interior lain yang bisa menggunakan kain
tradisional dan etnik untuk hiasan ruang adalah kap tutup lampu. Baik lampu
gantung, lampu dinding maupun standing lamp bisa menggunakan kain jenis
tradisional untuk mempercantik tampilannya. Agar tidak merusak efek cahaya
yang muncul sebaiknya kain ini dipakai sebagai ornament saja yang diletakan
pada bagian tertentu saja. Sedangkan kain penutup utamanya tetap menggunakan
kain polos biasa.
Kain tenun yang berasal dari bali dan sering disebut
dengan sarung juga sangat bagus untuk menciptakan tatanan ruang yang lebih
mewah dan elegan. Warna sarung yang cerah banyak digunakan untuk hiasan
dinding dan penyekat ruangan. Benang emas yang memunculkan warna germerlap
dan membentuk pola-pola tertentu akan menambah nilai keindahan.
Jenis ornament lain yang juga sering menggunakan kain
Bali adalah kipas hias yang berukuran besar dan dipasang pada dinding sebagai
hiasan. Kain yang digunakan biasanya polos namun diberi lukisan tradisional
seperti penari Bali atau lukisan yang menggambarkan upacara adat yang sering
dilakukan oleh masyarakat.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar