Kamis, 13 Desember 2012

Cara Menggunakan Hiasan Interior


Menggunakan Kain Etnik Untuk Hiasan Interior

Banyak jenis element yang bisa digunakan untuk membuat hiasan ruang dan interior. Salah satunya adalah kain tradisonal atau etnik. Di Indonesia sendiri, banyak aneka jenis kain tradisional yang bisa dipakai untuk memperindah dan mempercantik tampilan ruang. Dari Bali dan Sumba ada tenun ikat, kemudian dari Jawa ada kain batik.
 

Sementara di daerah Sumatera terkenal dengan kain songketnya. Sedangkan untuk Kalimantan punya tenun Sambas. Demikian pula dengan daerah lain yang masing-masing punya ciri khas dan keistimewaan tersendiri. Sedangkan untuk luar negeri banyak kain tradisional yang juga terkenal hingga tingkat internasional. Misalnya kain sari dari India, tenun sutera dari China dan sebagainya. 

Jenis perabot atau furniture yang bisa diaplikasikan dengan kain etnik cukup banyak jenisnya. Misalnya untuk meja. Saat ini banyak sekali jenis kain penutup meja atau taplak yang terbuat dari kain etnik. Kain tenun Sumba yang bentuknya kecil dan memanjang bisa dipakai untuk menutup meja. Kesan akrab dan segar akan muncul dari warna kain tenun yang didominasi oleh warna cokat. Sebaiknya meja yang digunakan menggunakan warna yang lebih terang. Dan selain kain tenun, kain batik juga banyak yang menggunakannya. 

Selain untuk penutup meja, kain tenun ikat juga bisa dipakai untuk menghias dinding. Bentuk desainnya yang unik serta warnanya yang sangat khas bisa menghadirkan nuansa alami dan natural. Gunakan kain tersebut dengan cara memajangnya pada tembok tanpa menggunakan bingkai atau pigura. Bagian pinggir yang merupakan sisa benang yang tidak ditenun akan menjadi pigura alami yang akan menambah nilai estetika tampilan ruang dan tenun ikat itu sendiri. 

Untuk hiasan kursi bisa menggunakan kain batik yang pakai sebagai sarung atau penutup bantal duduk. Saat ini warna batik tidak hanya didominasi oleh cokat gelap saja. Namun warna lain yang lebih cerah bisa dipilih dan disesuaikan dengan warna kursi dan meja.

Kemudian untuk korden atau penutup jendela, bisa menggunakan kain songket yang berasal dari Sumatera. Kain songket ini biasanya menggunakan warna-warna yang lebih cerah misalnya kuning atau merah. Sehingga dengan menggunakan kain etnik jenis ini akan menghadirkan suasana yang lebih terang dan lapang.
Untuk partisi atau penyekat ruang, tenun ikat, tenun dari Maluku dan kain batik sangat cocok digunakan. Agar karakter etniknya makin kuat gunakan kerangka dari bahan kayu tanpa diberi warna atau dipelitur saja. Jika menggunakan kerangka dari besi berilah warna coklat tua, merah tembaga, kuning emas atau hitam. 

Hiasan interior lain yang bisa menggunakan kain tradisional dan etnik untuk hiasan ruang adalah kap tutup lampu. Baik lampu gantung, lampu dinding maupun standing lamp bisa menggunakan kain jenis tradisional untuk mempercantik tampilannya. Agar tidak merusak efek cahaya yang muncul sebaiknya kain ini dipakai sebagai ornament saja yang diletakan pada bagian tertentu saja. Sedangkan kain penutup utamanya tetap menggunakan kain polos biasa. 

Kain tenun yang berasal dari bali dan sering disebut dengan sarung juga sangat bagus untuk menciptakan tatanan ruang yang lebih mewah dan elegan. Warna sarung yang cerah banyak digunakan untuk hiasan dinding dan penyekat ruangan. Benang emas yang memunculkan warna germerlap dan membentuk pola-pola tertentu akan menambah nilai keindahan. 

Jenis ornament lain yang juga sering menggunakan kain Bali adalah kipas hias yang berukuran besar dan dipasang pada dinding sebagai hiasan. Kain yang digunakan biasanya polos namun diberi lukisan tradisional seperti penari Bali atau lukisan yang menggambarkan upacara adat yang sering dilakukan oleh masyarakat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar